aku dan sepenggal bait hidupku...

Pohon (di) Tepian Hati

Bukan usai, aku menahan rindang di tepian hati
reranting mungkin telah patah,
kawanan daun menjingga lalu terbang mengelana
dan batang pun menolak tuk tetap kokoh, menghadang badai
kukira usai. Selesai.
Namun henti itu tidak bersarang pada akar
tumbuh menjadi lebih menyakitkan..

Ah...padahal kubilang tak tersisa
Salah, bodoh!
Harusnya bersegera kukoyak resah yang mengakar,
lalu tanahku kutebar bibit keagungan
biar ranum senja gelisah melihat buahnya,
dan angin nakal tak lagi mempermainkan keanggunannya..



Jatinangor, 26 Februari 2011
diksiku (masih) bermasalah..

Read More......