aku dan sepenggal bait hidupku...

Berlepaslah!

Diam.
Degup itu mungkin saja kau telan...
Aku memang tak tahu,
dan kurasa tak perlu tahu.

Gumam yang terlepas setiap kali bermunajat,
bening yang meleleh untuk penghibaan,
apapun itu,
masihkah terselip merah bernoda?
Aku juga tak tahu.

Mengapa sulit?
Padahal begitu sederhananya untuk terpikat
pada deraian hijaiyah...

Berlepaslah!
Sebab waktu yang terbangkitkan karenaku
tak akan pernah memberi sehela nafas untuk menghidupkanmu,
tak akan mampu menjaga detak segar di dada kirimu,
atau meregangkan lelah di penghujung senja yang merenda.

Berlepaslah!
Aku ini seserpih ilalang di penghabisan..
Bagaimana hamparan jagat tak juga kau hiraukan?

"Berlepaslah!"


Jatinangor. 10 April 2011

Read More......