yang kukatakan hitam
hari-hariku terbingkai dengan hitam
menawarkan diam kala jiwa telah lelah menari dalam isyarat
tapi,
hitamku tak kelam,
hanya diam, memuja malam
yang tak pernah melewatkan kantuk, jenuh, suntuk....
tempatku mengadu setengah dari imajiku,
kau tak mengerti?
biarlah....
kalau begitu, bagaimana dengan hitammu?
masihkah kesendirian itu menyesakkan?
masihkah senyap itu mengerikan?
aku pikir tidak...
karena hitamku adalah indah,
hitamku berisi imajinasi yang siap kuungkapkan,
hitamku memberi ruang khayal yang tak terbatas
hitamku juga menjadi angkasa kebebasan.......
0 komentar:
Posting Komentar