Serpih Kenangan
Seperti sebuah spiral, aku terus menerus berjalan di tempatku. Entah bagaimana. Aku sekarang tertawa saja, membayangkan malam-malam yang basah oleh air mata. Sungguh luar biasa, hal yang belum pasti apa namanya membuatku begitu sesak dan sulit bernafas. Tertawa saja, mengingat hari-hari yang kuhabiskan dengan tersenyum riang karena hal-hal kecil yang tak semua orang menganggapnya berharga. Apa ini bernama? Aku tidak tahu.
Aku mengingat semuanya, aku menyimpan seluruh detail kenangan dalam frasa-frasa singkat di hati. Apa yang bertebaran di langitku? Banyak.
Serutan hijau kecil…
Cangkir putih mungil..
Sebotol besar air mineral…
Buah pinus..
…………..
………….
………….
Apa ini bernama? Aku tidak tahu. Hanya ingin menunggu, sampai tawaku benar-benar genap untuk menganggapnya cukup bodoh. Menunggu saat yang tepat untuk membebaskan jiwaku dan berkata, “ Selamat Tinggal….”
1 komentar:
senang berkenalan denganmu...
serpihan kenangan............
ya...kini tinggal serpihan kenangan...
kenangan kebahagiaan....
kenangan kesedihan......
kenangan bersama........
kenangan berjumpa.......
kenangan berpisah.......
semua tak berkata...
hanya renungan dan anggan yang selalu membawanya kembali......
Posting Komentar