Langitku yang terluka
Tempatmu melandas untuk menyapa awan?
daramu yang kau pikir bisa melukis Arsy?
Tempatmu bertolak demi hujan yg menjanjikan pelangi?
Aku tak pernah punya angan
aku tak pernah menanam harap
aku tak pernah.
Bahkan untuk memejamkan mata demi mimpi pun aku tidak.
Cukup kamu dengan kilau janjimu
dengan taburan mutiara kasih
memang tak membuat detak
memang tak berdesir kuat
tapi cukup untuk membuat paham,
menjdi setitik celah untuk jiwaku
sedikit memerahkan rautku
kini,
kamu baru tersadar
langit lain lebih luas tuk kamu dekap
dengan ruas pelangi d setiap kakinya
kenapa kamu menyapa langitku?
Terbang dengan pongah,
anggun memeluk bintangku
kenapa?
Bila sekarang kau menukik manja
melayang pada mega yg tak kupunya?
Cukup. Sejak awal aku tak mau.
Dan seharusnya kamu tahu,
ini menyesakkan.
Meski aku tak berharap,
aku kecewa. Sangat.
7 komentar:
wadduuh,,ini bukan puisi yg marahin orang kan??
tp ekspresif bgt deh kata2nya...
salut deh buat adik manis yg satu ini, hehehe
pedihnya...
iya nih.. aku lagi sedih, kecewa... tapi yah, mau gimana lagi?
uhmmmmmm saya ikut tersayat!
makasih.. ini cuma curhat..hehe..
pinter banget bikin puisinya ma...jd ikut hanyut, andai aku lg sedih pasti lsg sesenggukan nich..keep happy dear :)
thx berat kak Zahra..^^
Posting Komentar