Cawan Kasih
Mungkin harus beribu-ribu teguran lagi
agar aku menoleh..
Mungkin mesti ditimpa berton-ton lagi
agar aku memhami diriku..
Mungkin dan selalu saja mungkin
Mengapung ke permukaan pikiran..
Mungkin yang perlu aku lakukan adalah berhenti sejenak
dari kelelahan sangat yang memburuku
berlari ke dekapan ibu, ayah, sahabat
menghangatkan cawan yang kuisi dengan cinta
dan menambahkan sedikit aroma manis
di setiap teguknya,,
dan bila cawan itupun t'lah lelah tuk kuisi?
dekapan yang mendingin di bibir perapian
sementara kayu bakarku t'lah habis?
Tangan siapa lagi yang bisa?
Tuhanku membelaiku lewat mereka
menegaskan setiap kasih dari mereka..
Maka, tangan siapa lagi kini?
yang bersedia menyambutku
yang menghambur ke pelukan
dengan cawan yang hampir kosong?
Tangan siapa lagi kini?
yang dalam rengkuhnya
terdapat mata air jernih
yang daripadanya kulihat bening
meneduhkan...
aku tidak menginginkan anggur,
hanya setiap tetes yang menyejukan
setiap kali kureguk..
dan tidak lebih.
0 komentar:
Posting Komentar