Revolusi Syawal 1430 H
Revolusi Syawal 1430 H
Dalam kepergian Ramadhan yang malu-malu, diantara bisingnya gelak tawa perayaannya, rencana baru t’lah kususun. Entah semacam revolusi kecil-kecilan tentang hidupku atau mungkin perombakan kecil dan penambahan program baru bagi perangkat yang merakit masa depanku, akal. Mungkin aku terlalu sibuk dengan prasangka-prasangka yang muncul, hingga selama ini yang kulakukan adalah menunggu. Banyak sekali penantian yang membuatku menghabiskan banyak waktu, tapi tetap saja - menurutku menunggu itu adalah bagian dari sebuah rencanaku. Banyak hal yang bisa kulakukan dalam masa penantianku, banyak yang bisa aku kerjakan, dan aku banyak belajar menilai positif setiap detakan waktu yang mengulur – membuatku menunggu lebih lama.
Satu hal saja. Sederhana, tapi cukup membuatku berpikir lebih, lebih dan lebih lagi. Satu hal, bahwa tak peduli apapun yang tengah kulakukan, entah bertahan atau melakukan langkah kecil, selalu ada hal baik yang terjadi. Selalu ada – jika kita mau melihatnya. Bertahan, menunggu keadaan, tidak buruk juga, aku belajar dari kondisi yang paling tidak memungkinkan, peluang itu ada. Langkah kecil yang kutebar, akulah yang menentukan – tak ada siapapun yang sanggup melarang atau mencaciku. Aku manusia bebas yang berperilaku terhormat! Mundur, sebuah langkah ancang-ancang untuk melesat ke depan. Jadi, kenapa tidak? Hal baik itu ada di setiap cela, di setiap cibir, di setiap tawa, di setiap segala.
Prasangka, hal kecil tapi dapat ,mengubah segalanya – aku pikir begitu. Jadi, kuputuskan, revolusi awal yang harus kulakukan adalah melihat semua yang terjadi secara positif, yang pada saatnya nanti akan membantuku berperilaku positif. Semoga.
0 komentar:
Posting Komentar