aku dan sepenggal bait hidupku...

UKHUWAH




Ketika mendengar kata ukhuwah, rasanya nyaman, tergambar ikatan yang kokoh yang bukan hanya berlandaskan kesamaan karakter, atau kesamaan hobi, namun ikatan yang betul-betul bernilai akidah. Maka tak ada lagi hina untuk setiap cela yang dimiliki saudara, yang ada hanyalah do’a dan toleransi tanpa batas untuk setiap karakternya yang bergesekan dengan kita. Tak ada diam untuk setiap kesalahan yang alpa diperbuatnya, yang ada hanyalah kasih sayang untuk meraih tangannya agar tetap erat menggenggam taliNya. Tak ada acuh untuk setiap kering yang merontangkan jiwanya, yang ada hanyalah limpahan hikmah untuk setiap pertemuan. Tak ada jiwa yang mati di tengah ikatan ini, yang ada hanyalah kekokohan yang menghidupkan setiap jiwa yang berpegang. Tak ada yang ditinggalkan, pun tak ada yang meninggalkan.

Dan aku menangis untuk setiap kedok yang ditampakkan seperti ukhuwah, namun hanyalah sebatas lelucon belaka. Tampak seperti ukhuwah namun setiap jiwa di dalamnya mati, bukan karena tak tahan, tapi karena tak ada seorangpun yang mempertahankannya untuk tetap hidup. Tampak seperti ukhuwah namun setiap celah adalah fitnah yang membutakan, tampak cemerlang tapi sebenarnya legam. 

Dan aku membenci mereka, yang mengatasnamakan ukhuwah untuk setiap kata manis yang terlontar begitu saja, untuk setiap pertemuan yang tak beranjak dari degup gelisah, atau dari nasihat yang dirangkai seolah bermakna.






Read More......