aku dan sepenggal bait hidupku...

Janji taman hati, ilalang..

Jangan menjanjikan taman hati,
pada ilalang yang setiap pagi kau injak di tepi
karena ilalang hidup bukan untuk tersenyum penuh pada kupu-kupu
Ilalang tegar dalam setiap terpa ketidakpengertian
untuk menatap kerontang di awal musim kemarau
untuk menikmati panas yang menggantang
untuk memahami belaian badai
atau terantuk-antuk pada batu nisan tempatnya merangkai tenang
Ilalang bebas dengan sabana gersang
bahagia dengan capung-capung
yang meningkahi tangkai lenturnya
Bahagia dengan setiap hentak
yang menjadikannya kuat
Bahagia tanpa harus tertata
dan menyombongkan diri pada daisy yg berjejer rapi
Jangan pernh menjanjikan taman pada ilalang
hanya karena kamu merasa bersalah
untuk setiap tangkai yang rebah karenamu...
Karena ia tahu,
ia akan dapat menunggu lebih lama,
lebih lama lagi
bukan untuk pengelana yang akan memboyongnya pada taman-taman sanubari
tapi pada pecinta yang tertawa
dan menghabiskan sisa waktunya untuk tetap tinggal
di padang siang..

Read More......

Pecinta kata dan aku

Rumi berstanza tentang cinta

Khayyam miliki ruba'iyat yang mempesona

Shakespeare siapkan ratusan sonnet tuk membedah rasa

Hemmingway punya cara yang menggugah dunia

Chairil melegenda sebagai angkatan '45

Rangkuti kuasai 6 bahasa

Seolah membakar jiwa
bait mereka membelalak dunia
meski diabadikan dengan nama berbeda

masih kurang juga?

Khaled bercerita dengan hitungan kata

Chricton membagi dirinya dengan berujar

Al Biruni mengetas dengan cemerlangnya

Iqbal bermetafora dengan lugasnya

menemukan mereka rasanya membenamkanku pada asa
mungkinkah?
Aku kejora yang menyusul mereka
berpijar dengan nirma_yawisa?

Tertawalah.
Kuanggap senandung kemenangan
seringaimu,
tabuhan kegemilangan yg menyambutku

Read More......

Malam Magelang, berlari menyusuri bintang

".... Dan maukah kamu mendapat ganti yang lebih buruk dari yang Allah janjikan kepadamu?"


Aku masih mengingat terjemahan dari surat Al Baqarah ayat 61 itu. Dan ini sama sekali bukan puisi, hanya sebuah kesadaran yang meluap untuk malam-malam panjang yang menggelisahkan.


tak bisa aku biarkan aku terbang dengan sayap 'jika'
sedang langit hijauku mungkin saja bukan dia
mungkin saja anak kunci dari pintu kesempurnaanku bukan dia
maka tak sepantasnya aku mendamba langit yang bukan tempatku
Bagaimana mungkin kupaksakan pintuku untuk terbuka?
Bukankah ini pengkhianatan?
sebab langit hijauku yang megah terabaikan
Aku ingin berhenti dari ini.

Ya Rabb.. izinkan aku berharap pada apa yang Engkau tentukan
Ya Rabb.. inikah yang dinamakan kororan hati?
aku meneguk racun dalam setiap iringan ekor mataku
dalam anggur hitam yang tak membiarkan tuannya berhenti
dari taruhan jiwa

Aku ingin lepas, aku ingin bebas!



Magelang, 17 Desember 2009
di bis menuju Sukabumi

Read More......

Masih tentang hujan...

Hm... Ini tentang hujan, untuk ke sekian kalinya.

Riak yang membulat pada tepi,
membuyar, melagukan syair keheningan
dan aku membelah pekak ilusi
dengan anyaman air yang menari
sapaan tetes,
membuatku tersadar dari mati

dan ini,
satu lagi yang tertangkap
kala geleparmu menerpa tanah

untuk yang kesekian kalinya,
tentangmu, wahai hujanku

Read More......

Thanks, Dear.. (Friends..)

you ask me for painting the cloud
by a gloomy heart
sure, who wanna refuse your asking?

you ask me for being a water sculptor
there's nothing that impossible
I just look at you for a glance

yeah, and always you
who keep the dark away from me
teach the amazing way to face this world
share the laughter to show how beautiful it is, a happiness life

I don’t know why,
You didn’t let me flow the river of tears
You didn’t let me know how the darkness is felt
cause those all,
thanks. ^^

Read More......

Rumah di Sudut Hati


Jejak abu perapian di sisi hati
ayunan sayap peri yang tertinggal di daun jendela
hembusan jam pasir yang mendesis jemu
rumah tinggal apa yang kumasuki?

Kamar-kamar dingin yg tertelan penat
dinding batu yang terpercik darah kumal
darah pembual - di atas tangis pembebasan
cerobong dengan asap hitam memucatkan sang biru
rumah tinggal apa yang kulihat?

Selasar tepi tanpa penahan benci
tangga keangkuhan yg berkeriut ngeri
tanah yg terinjak mendengus marah
ah... Rumah macam apa ini?!

Hai,engkau yang trsenyum dengan pedih
kenapa tak kau perbaiki
rumah kalbu yang kau tempati?

Read More......

Cinta Puisi Cinta



Cinta Puisi Cinta


(29 November 2009)




Bilamana rembulan dapat memeluk bumi

Saat itu ‘kan kuberitakan

Detak pengingat di epilog batin





Bilamana langit membelalak hijau

Aku akan berlari memburu kisah

Yang terlepas tanpa semapat kita mengerti





Jika saja aku mampu,

Desahan angin pun akan malu

Demi mendengar detik yang meledak-ledak di hatiku





Jika saja kamu tahu,

Senja pun ‘kan kalah merona

Dibanding rautku





Tapi cukup aku yang mengerti

Agar dunia tak perlu bersenandung cinta

Agar angin tak usah tersipu

Agar gelombang tak menabuh riuh

Agar pelangi tak mengerang iri



Karena aku miliki yang terindah – di dalam sini







Read More......

Taman Rahasia Kita


Taman Rahasia kita
(30 November 2009)

Kita pasti menuai rindu
Di taman rahasia yang dijejalkan
Pada rumah tua singgahan kita
Di hentian waktu pada semenanjung penat kita

Di taman ini,
Masa tak punya peranan apa-apa
Kau semuda yang kau bayangkan
Aku tetap menjadi remaja seperti yang kuinginkan

Petikan galau, gumaman resah
Dan kita kembali bertemu
Menguak bintang mati
Merenda pita pagi yang terselip di awal hari

Karena kita abadi di ujung jemari kita – dengan kata
Karena kita akan selalu menjadi muda – dengan kata
Karena taman ini bercerita tentang puisi cinta

( Untuk para pecinta kata)

“ tetaplah menari dengan anggunnya goresan pena,
Dengan suara klik setiap kau tekan tombol keyboard.
Dengan semua rasa yang kau punya..”

Read More......