aku dan sepenggal bait hidupku...

Tepisan, Tragedi Syawal

Lekukan d bibir yg kureka sejak awal,
buat pagiku sempurna
untuk pengembalian yg kurancang,
tak ada selubung tipis,
hanya aku yang sbenarnya...

Pencarianku terhenti,
ketika surga seolah tersenyum padaku
aku merasa ringan tanpa beban
lalu jariku yg trbiasa bicara
menyentuhnya,
cukup untuk pengakuan dosa dan permohonan maaf-kurasa

sejenak, hanya hening
membeningkan nuansa fitri d syawalku
1, 2 detik-halus
kudengar desis, dan penolakan pelan
meski tetap tepisan samar itu
memagari jarak yg kukira dpat kulompati..

Sebuah tragedi-jiwa melankolisku mulai lagi
tak dapat kuhindarkan.
Semua bayang keabuan,
semakin samar, buram...
Mungkin aku akan mati,
mati rasa

0 komentar: