aku dan sepenggal bait hidupku...

Bukan puisi (untukmu sahabat)

Kita dekat,
membuat iri dunia
dan kedekatan itu
menjanjikn ujian yang tak mudah

kita dekat,
meyakinkan banyak orang
bahwa teman sejati bukan hanya sekadar ilusi
kedekatan itu pula yangg menciptakan
bayang hitam,
menyodorkan gelapnya ketidakpercayaan

kita dekat,
dan pengujian kita tak kalah merapat
jangan katakan
yang selama ini hanya imaji
kita nyata, kamu tak berbeda
bukankah kita di dunia yang sama?

Dan jika banyak hal
memaksa kita tuk menyerah,
genggam tanganku
atau aku yg akan meraihmu
'lewat banyak cara'
ya, benar
aku kikuk dan menahan kasih sayang

hei, bukankah seseorang berteman
karena melihat dirinya pada orang lain?
katamu, sok tahu?
tapi, kita bisa akui
mungkin itu tidak salah.


(terinspirasi perkataan Ibn Qayyim..)

3 komentar:

Hebat, rabiah yg satu ini, sudah mengenal ibnu qayim.
Coretan yang sarat makna. Bagus sekali...

hehe,,c'bapak bisa aja.. ini pernah diprotes, katanya gak lazim, dibilang fatalisme! ya ampun...

teu kataekan unk beurat hehe...tapi top...gud lak..